Senin, 21 Maret 2011

Sukacita Penantian

Sembilan bulan mungkin terasa tak berujung bagi calon ibu.

Selama tiga bulan pertama, perubahan hormon terkadang menyebabkan rasa mual yang tidak hilang-hilang di pagi hari. Emosi meninggi, sehingga memperpanjang rasa sedih yang tidak beralasan di sore hari.

Lalu perubahan nafsu makan memaksanya bangun di tengah malam karena menginginkan pizza, coklat, dan asinan.

Selama tiga bulan berikutnya, tubuh sang ibu membesar sehingga ia menghabiskan waktu berjam-jam berbelanja pakaian baru.

Pada tiga bulan terakhir, aktivitas normal ibu berganti dengan berbagai kesibukan menjelang kelahiran bayi.

Lalu tiba-tiba penantian yang panjang itu berakhir. Sembilan bulan itu terasa seperti berita kemarin. Semuanya lenyap. Penantian itu menjadi tidak penting, menjadi kenangan yang samar-samar karena tenggelam dalam sukacita. Bertanyalah aku pada ibu yang baru saja melahirkan, apakah ia menyesali masa-masa kehamilannya? Tidak pernah!

Tidak ada komentar: