Senin, 28 Maret 2011

Aku

Terasa begitu iri ketika melihat kisahmu yang begitu indah...
Mendengar ceritamu yang terdengar begitu menyenangkan...
Memandang duniamu yang terlihat begitu sempurna...

Sayang,... Aku tak memiliki semuanya...
Bahkan membayangkanpun tidak...
Karena aku menyadari semua..
Tak akan pernah aku memiliki semua yang kau punya...

Tapi aku ikhlas...
Mungkin ini takdir yang harus aku terima...
Aku tak menyesal...
Karena itu semua sama sekali tak berguna..
Aku hanya berharap, walaupun kisah perjalananku kurang menyenangkan...
Semua kisahku ini berakhir bahagia...
Itu sudah cukup buatku...

Mati....

tak bisa mendengar lagi apa kata hatiku...
tak bisa melakukan apa yang ku inginkan...
tak bisa mengerti apa yang kurasakan...
tak bisa dan tak bisa...

seakan mati...

terasa aku mati hari ini...
semuanya terasa sangat menyakitkan...
karena aku tak tahu perasaan apa ini...
aku tak bisa mengungkapkannya...

mungkin benar2 matipun tak akan terasa jauh berbeda...
karena memang semua telah terasa mati...
tak dapat kumengerti...
dan tak dapat kuhindari...

Senin, 21 Maret 2011

i just realize

Aku tahu, aku harus selalu ada disampingnya ketika dia merasa lelah / putus asa..

Aku tahu, ketika dia terlalu sibuk dan seakan mengacuhkanku sesungguhnya dia tetap berpikir apa yang bisa membuat aku tersenyum..

Kata orang, "dibalik pria yang luar biasa, harus ada wanita yang luar biasa pula"..

Aku ingin mencoba, tapi terlalu takut..aku ingin menggapai mimpi itu tapi sekali lagi aku..terlalu..takut!!

Satu hal yang harus kau tahu saat ini..AKU AKAN SELALU TERSENYUM, karena kau telah memilihku :)

Suka, Cinta dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai, kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Tetapi ada perasaan yang lebih mendalam.
rasa sayang.. rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.
Rasa yang tidak mudah berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.
"Cinta" ingin memiliki. Tetapi "Sayang" hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia..

walaupun harus kehilangan

Bagaimanapun, Aku Mencintaimu..

Saat itu jumat pagi, dan seorang pebisnis muda akhirnya memutuskan meminta kenaikan jabatan pada pimpinannya. Sebelum berangkat kerja, ia telah mengatakan apa yang akan ia lakukan pada istrinya. Sepanjang hari ia merasa gugup dan ragu. Akhirnya, di sore hari, ia mengumpulkan keberanian untuk mendekati pimpinannya, dan di luar dugaan pimpinan menyetujui permintaannya.

Suami yang gembira ini pulang ke rumah menemukan meja makan yang telah ditata dengan indah serta lilin menyala. Mencium aroma makanan pesta, ia menduga seseorang dari kantor telah menelepon istrinya dan membocorkan rahasia! Ia menemukan istrinya di dapur, dan dengan semangat menceritakan rincian dari kabar gembiranya. Mereka berpelukan dan menari keliling ruangan sebelum duduk menghadapi makanan lezat yang telah disiapkan oleh istrinya. Di sebelah piringnya ia menemukan catatan yang ditulis dengan artisitik: "Selamat, Sayang! Aku tahu kau akan mendapatkannya! Makan malam ini untuk menunjukkan betapa aku mencintaimu."

Kemudian dalam perjalanan ke dapur untuk membantu istrinya menyiapkan makanan penutup, ia melihat kartu kedua terjatuh dari kantong istrinya. Ia memungut dan membacanya, "Jangan khawatir karena tidak mendapat kenaikan jabatan! Bagaimanapun juga kau sebenarnya pantas mendapatkannya! Makan malam ini untuk menunjukkan betapa aku mencintaimu."

Sukacita Penantian

Sembilan bulan mungkin terasa tak berujung bagi calon ibu.

Selama tiga bulan pertama, perubahan hormon terkadang menyebabkan rasa mual yang tidak hilang-hilang di pagi hari. Emosi meninggi, sehingga memperpanjang rasa sedih yang tidak beralasan di sore hari.

Lalu perubahan nafsu makan memaksanya bangun di tengah malam karena menginginkan pizza, coklat, dan asinan.

Selama tiga bulan berikutnya, tubuh sang ibu membesar sehingga ia menghabiskan waktu berjam-jam berbelanja pakaian baru.

Pada tiga bulan terakhir, aktivitas normal ibu berganti dengan berbagai kesibukan menjelang kelahiran bayi.

Lalu tiba-tiba penantian yang panjang itu berakhir. Sembilan bulan itu terasa seperti berita kemarin. Semuanya lenyap. Penantian itu menjadi tidak penting, menjadi kenangan yang samar-samar karena tenggelam dalam sukacita. Bertanyalah aku pada ibu yang baru saja melahirkan, apakah ia menyesali masa-masa kehamilannya? Tidak pernah!

Sudah Cukup

S'gala rasa sakit hatiku
Mulai terobati
Cukup sudah kuterpuruk
Dalam patah hati
Tak lagi ada sakit yang dulu
Yang kan menyiksaku
Kini aku cukup sanggup
Tanpa dirimu. . .

Sudah cukup kau rasuki pikiranku
Sudah waktunya singkirkan bayanganmu
Dari mimpiku, dari ingatanku
Sudah cukup ratapi kepergianmu
S'karang waktunya buatku 'tuk hidup baru
Tanpa dirimu kupasti mampu

Sudah cukup kubiarkan bayangmu mengganggu
Kan kubuat itu menghilang dari lamunanku
Kan kulupakan, kan kuhapus semua tentangmu
Kan kukubur lebih dalam kenangan tentangmu. . .

Jumat, 18 Maret 2011

Dasar...

tak ada teman, tak ada kawan..

itu yang aku rasakan saat ini...
seakan semua menjauh dariku...
seakan semua pergi...
tanpa ada yang tertinggal untukku...

kadang kala terdengar seruan,, "Kamu Salah"..
tapi tak sedikitpun aku mengerti apa salahku..
Aku hanya menjalani apa yang aku anggap harus ku jalani...

Aku hanya tak ingin menyakiti...
Aku hanya ingin memberikan sedikit balas budi...
Karena aku..., aku tak ingin dibilang...
"Dasar tak tau diri...", hanya itu...

Semakin Marah

Semakin marah saja...
Itu yang aku rasakan...
Karena ulahmu,..
Karena tingkahmu,..
Semua karena kamu...

kamu, kamu, dan kamu...

haaaahhhhhh......
Aku ingin mengamuk hari ini...
Tapiii......

Ya sudahlah....
Aku tak berbakat untuk mengamuk...
Semoga aku bisa lebih mengerti kamu...
Lebih bisa menyikapi ni semua...
Untuk kamu...

Hanya Itu...

Terasa cukup berat bebanku kali ini...
Tak terlihat, tapi cukup terasa...
Cukup membuatku merasa sangat lelah dengan semuanya...
Cukup membuatku terjatuh dalam keterpurukan...

Aku bingung... Itulah tepatnya...

Aku merasa ada yang aneh dengan hidupku...
Tapi aku tak bisa meluapkannya...
Aku tak bisa memahaminya...
Dan aku tak bisa menemukan jalan keluarnya...

Saat ini...
Aku hanya mampu terdiam...
Hanya mampu terpaku...
Dengan sedikit beban dan rasa sakit...

Hanya Itu...